Ibu adalah pahatan kayu yang mengukir indah
Ibu adalah suara alam menembus kalbu
Ibu adalah palu pembentuk besi
Ibu adalah air di kala dahaga
Ayah adalah pelitur kayu yang menyepuh indah
Ayah adalah suara gema yang semakin menghilang
Ayah adalah bara api yang menyala
Ayah adalah gelas bertutup
Aku adalah kayu yang terukir indah
Aku adalah batu kecil yang terlanjur menerima titik-titik air di badanku
Aku adalah besi muda yang akan dibentuk
Aku adalah dahaga
Lalu dimanakah pelitur ketika kayu selesai dipahat ?
Kemanakah gema ditengah suara alam ditengah sunyi ?
Dimanakah bara api untuk membakar besi muda ini ?
Dimana gelas ?
Lalu.., ah ..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment