Tuesday, March 14, 2006

Pamrih dan Ikhlas

"Kalau bukan karena orang itu, mungkin dia nggak akan dapat kerja"
"Kalau bukan karena ditampung oleh keluarga kami, entah bisa apa dia sekarang "
"Kalau bukan karena orang itu, mungkin dia akan bunuh diri"
"Dasar tuh anak, nggak tau berbalas budi, dulu gua yang minjamin uang buat kuliahnya, tapi sekarang dia nggak ngasih apa-apa"
"Kalau bukan karena peristiwa itu, dia nggak akan sengsara seperti sekarang ini"

Sekali-kali kita pernah merasa bahwa kalau lah bukan karena bantuan kita, maka orang tertentu (keluarga, teman, sahabat, dll) pasti tidak akan sebahagia sekarang. Atau kita sendiri sering bilang kalau bukanlah karena perbuatan seseorang, maka orang lain tidaklah akan mengalami nasib seperti sekarang ini. Lalu mungkin kita akan menyatakan sebuah pertanyaan yang nadanya menghakimi.. "Nyesal gua nolongin dia dulu, coba kalau gua tau begini", atau begini "coba kalau tidak ada orang itu, pasti dia nggak akan seperti sekarang ini" atau "apa gua bilang kan, gara-gara dia nggak mengikuti nasehat gua, begini jadinya"

Astaghrirullah, sadarkan kita kalau kita baru saja menyatakan bahwa kita menganggap sebuah peristiwa terjadi cuma karena seseorang, cuma karena satu peristiwa, begitu banggakah kita dengan pertolongan kita terhadap orang lain sehingga menyebut-nyebutnya.? Sadarkah kita bahwa Allah Maha Berkehendak, terlepas dari ada tidaknya kita sebagai perantara.??


Tidak ada sesuatu di dunia ini yang kebetulan. Ketika seseorang dipertemukan dengan orang lain, ketika sebuah peristiwa terjadi, ketika pertemuan terjadi, ketika perpisahan terjadi, maka itu bukan karena kita yang menginginkannya, tapi yang Maha Berkehendak yang menginginkannya terjadi.

Sehingga manusia mestinya tidak ada pamrih dalam melakukan sesuatu terhadap orang lain, karena semua yang terjadi bukanlah dia yang menjadi penyebabnya, lha wong bukan dia penyebabnya., apa haknya menuntut pamrih. Yang ada itu adalah usaha dalam melakukan sesuatu. Hasil adalah penghargaan yang Maha Berkehendak terhadap apa yang kita usahakan. Itulah yang mestinya ada didalam hati setiap manusia, ikhlas tanpa pamrih.

Ketika orang yang ditolong memberikan balasan baik pula, maka terimalah balasan itu sebagai hak mereka untuk membalasnya, bukan kewajiban mereka untuk membalas. Maka sangat sungguh kecewa orang-orang yang berbuat sesuatu dengan tujuan pamrih. .

Jadi mestinya tidak ada yang patut terlalu digembirakan dan patut untuk terlalu disedihkan ketika sebuah peristiwa terjadi. Dan mestinya juga manusia tidak menganggap karena orang lain lah penyebab sesuatu terjadi. Nonsense..

No comments:

free counter